Seringnya mendapatkan telpon tak jelas dengan berbagai modus, serta mendengar berita ditelevisi dan informasi adanya saudara yang kena tipu lewat telpon yang mengatasnamakan unsur aparat ataupun anak dan saudara yang suaranya (kebetulan) mirip sedang dalam kesusahan dan butuh bantuan. Hal tersebut membuatku tergerak tuk menuliskan beberapa pengalaman terkait.
Beberapa waktu lalu dalam perjalanan padang lubuk Basung, sekitar pukul 23.30, hp ku berbunyi, ada telpon masuk dari nomor tak dikenal.
Penelpon (P) : halo
Saya (S) : ya halo
P: uniii
S :halo... (sambil mengenali suara, rasa-rasanya mirip dengan salah seorang sepupu, tapi cara bicaranya tak seperti ini)
P : uniii
S : sia ko?
Telponpun diambil alih oleh seseorang : buk, adik ibuk kami tahan, karena ugal-ugalan dijalan.
S : o.. Kalau memang dia salah tahan aja pak...
Tut...tut... Telponpun diputus... Karna pancingannya tak mengena.
Disuatu siang juga pernah dapat telpon dari nomor tak dikenal
P : halo
S : ya..
P : uni... Dima ni
S : dibelanti (jawab jujur karna berpasangan baik)
P : masih tingga di tampek lamo ni?
S : ndak, sia ko? (suaranya mirip saudara juga dan ingin memastikan )
P : lupo uni?
S : indra yo? (merasa sungkan tuk bilang iya, karena suaranya yang memang mirip, dan mencoba menebak)
P : Lupo se uni mah
S : indra ko? (sambil terus mengenali suara)
P : dima uni tingga kini? Awak sadang di khatib kini ni. Manga uni di belanti?
Dari pembicaraan nya mulai kelihatan kalau dia sebenarnya bukan orang yang saya tebak. Tapi mencoba tuk mengikuti pembicaraan dia.
S : manga indra di khatib?
P : awak dapek tas di toilet spbu khatib ni, di tas tu ado pitih, kartu atm, ktp, ado foto gai. Awak cameh ni, beko disangko copet dek satpamnyo... Uni.. Uni.. (sambil terus bercerita yang suaranya mulai tidak jelas dan frekuensi yang dipercepat, dan diselingi dengan memanggil uni.. Uni..
S : yup... Apo ndra kurang jaleh suaro indra
P : uni.. Uni ado atm? Lumayan kan ni... Puluhan juta
S : (tidak mau memperpanjang dan takutnya tergoda dan hilang kewarasan) indra.. Indra buek uni merinding..
P : baa tu ni?
S : indra ko kan yang lah meninggal 2 tahun yang lalu??
Tut.. Tut... Telpon pun diputus..
Ada lagi yang telpon disuatu hari, masih dengan modus sksd (sok kenal sok dekat)
P : halo, assalamu'alaikum
S : ya, wa'alaikum salam
P : uni...
S : yup..
P : sadang manga ni?
S : ndak do... Siako?
P : lupo uni?
S : iyo, siako?
P : masak lupo uni...
S : yo.. Siako...
Tut.. Tut.. Telpon pun putus...
Beberapa hari yang lalu juga dapat telpon dari nomor tak dikenal.
P : halo assalamu'alaikum
S : Wa'alaikum salam
P : ni, dima ni
S : diulak karang
P : dituruik kasitu yo
S : dih
Telpon pun diputus. Aku berfikir, siapa ya yang telpon tadi? Kok nomernya gak ada di phonebook, dan sepertinya akrab sekali... Dan tak lama setelah itu datanglah sepupuku yang biasa tinggal di Batam. Ternyata yang ini bukan Penelpon gelap, cuma nomornya lupa save setelah ganti hp.
Berawal dari sok kenal dan mengaku saudara bahkan anak yang sedang dalam kesusahan membuat kita tersentuh dan akhirnya digiring tuk mencari atm terdekat tuk transfer, serta waktu menelepon yang terkadang tengah malam antara sadar dan tidak seseorang bisa saja tidak berpikir waras dan mengikuti apa yang dimau si Penelpon. Semoga kita semua terhindar dari para penipu dan selalu waspada. Kalau memang rasanya tidak kenal sebaiknya tidak dilayani dan jangancoba menebak, biarkan dia sendiri yang menyebutkan namanya. Semoga bermanfaat.
Beberapa waktu lalu dalam perjalanan padang lubuk Basung, sekitar pukul 23.30, hp ku berbunyi, ada telpon masuk dari nomor tak dikenal.
Penelpon (P) : halo
Saya (S) : ya halo
P: uniii
S :halo... (sambil mengenali suara, rasa-rasanya mirip dengan salah seorang sepupu, tapi cara bicaranya tak seperti ini)
P : uniii
S : sia ko?
Telponpun diambil alih oleh seseorang : buk, adik ibuk kami tahan, karena ugal-ugalan dijalan.
S : o.. Kalau memang dia salah tahan aja pak...
Tut...tut... Telponpun diputus... Karna pancingannya tak mengena.
Disuatu siang juga pernah dapat telpon dari nomor tak dikenal
P : halo
S : ya..
P : uni... Dima ni
S : dibelanti (jawab jujur karna berpasangan baik)
P : masih tingga di tampek lamo ni?
S : ndak, sia ko? (suaranya mirip saudara juga dan ingin memastikan )
P : lupo uni?
S : indra yo? (merasa sungkan tuk bilang iya, karena suaranya yang memang mirip, dan mencoba menebak)
P : Lupo se uni mah
S : indra ko? (sambil terus mengenali suara)
P : dima uni tingga kini? Awak sadang di khatib kini ni. Manga uni di belanti?
Dari pembicaraan nya mulai kelihatan kalau dia sebenarnya bukan orang yang saya tebak. Tapi mencoba tuk mengikuti pembicaraan dia.
S : manga indra di khatib?
P : awak dapek tas di toilet spbu khatib ni, di tas tu ado pitih, kartu atm, ktp, ado foto gai. Awak cameh ni, beko disangko copet dek satpamnyo... Uni.. Uni.. (sambil terus bercerita yang suaranya mulai tidak jelas dan frekuensi yang dipercepat, dan diselingi dengan memanggil uni.. Uni..
S : yup... Apo ndra kurang jaleh suaro indra
P : uni.. Uni ado atm? Lumayan kan ni... Puluhan juta
S : (tidak mau memperpanjang dan takutnya tergoda dan hilang kewarasan) indra.. Indra buek uni merinding..
P : baa tu ni?
S : indra ko kan yang lah meninggal 2 tahun yang lalu??
Tut.. Tut... Telpon pun diputus..
Ada lagi yang telpon disuatu hari, masih dengan modus sksd (sok kenal sok dekat)
P : halo, assalamu'alaikum
S : ya, wa'alaikum salam
P : uni...
S : yup..
P : sadang manga ni?
S : ndak do... Siako?
P : lupo uni?
S : iyo, siako?
P : masak lupo uni...
S : yo.. Siako...
Tut.. Tut.. Telpon pun putus...
Beberapa hari yang lalu juga dapat telpon dari nomor tak dikenal.
P : halo assalamu'alaikum
S : Wa'alaikum salam
P : ni, dima ni
S : diulak karang
P : dituruik kasitu yo
S : dih
Telpon pun diputus. Aku berfikir, siapa ya yang telpon tadi? Kok nomernya gak ada di phonebook, dan sepertinya akrab sekali... Dan tak lama setelah itu datanglah sepupuku yang biasa tinggal di Batam. Ternyata yang ini bukan Penelpon gelap, cuma nomornya lupa save setelah ganti hp.
Berawal dari sok kenal dan mengaku saudara bahkan anak yang sedang dalam kesusahan membuat kita tersentuh dan akhirnya digiring tuk mencari atm terdekat tuk transfer, serta waktu menelepon yang terkadang tengah malam antara sadar dan tidak seseorang bisa saja tidak berpikir waras dan mengikuti apa yang dimau si Penelpon. Semoga kita semua terhindar dari para penipu dan selalu waspada. Kalau memang rasanya tidak kenal sebaiknya tidak dilayani dan jangancoba menebak, biarkan dia sendiri yang menyebutkan namanya. Semoga bermanfaat.