Minggu, 29 Januari 2017

Fokus pada solusi, bukan pada masalah

Fokus pada solusi bukan pada masalah

Saat anak bertengkar,jangan buru-buru ikut campur menyelesaikan pertengkaran mereka. Karena sesungguhnya mereka bukan lagi bertengkar hanya lagi belajar hidup (minjam istilah pak Dodik).
Seperti hari ini. Bunda lagi di kamar,tiba-tiba thoriq datang dan berkata..
Thoriq : bunda..iq mau nonton boboiboy.
Bunda : Nontonlah...
Thoriq :  Ndak boleh sama kakak nda.
Bunda : lho...kenapa gak boleh? (wah..sikakak pasti lagi kumat isengnya, Bunda berusaha tetap tenang dan menahan diri tuk tidak langsung menemui kakak) coba aja bilang baik-baik sama kakak,pasti boleh sama kakak,kalau perlu sayang kakak dulu.
Kemudian thoriq membisikkan sesuatu ke bunda
Thoriq : nda...kasih kejutan tuk kakak,belikan kakak baju nda.
Bunda : insya allah

Thoriq berusaha melobi bunda agar bikin kakak senang...sehingga kakak ngijinin dia nonton
Kemudian thoriq keluar dan bilang sama kakak. Kak,kakak mau ndak? Mau apa jawab kakak... yaa mau ndak kakak... kakak yang penasaran jawab asal-asalan... gak mau. Beneran kakak gak mau?? Tanya thoriq sekali lagi. Ya mau apa dulu jawab kakak... thoriq pun berhasil bikin kakak penasaran.
Karna ndak dapat jawaban dari thoriq kakakpun mendatangi bunda...
Kakak : bunda,mau apa kata thoriq nda? Bunda belikan kakak apa? (kakak kepo deh...)
(bunda berusaha fokus pada solusi dan bukan pada masalah,kemungkinan kakak mengisengi adeknya karena Ada sesuatu yang membuat dia cemburu pada adeknya sehingga dicari cara agar adeknya nangis... maka bunda berusaha menumbuhkan rasa kasih sayang diantara mereka bersaudara)
Bunda : adek kakak tu sayang sama kakak...dia bilang kalau dia mau bikin kejutan buat kakak,katanya beliin kakak baju nda,biar kakak senang.
Kakak pun senyum2 dan kembali nonton.
Ntah apa yang mereka bicarakan,sejurus kemudian dari kejauhan bunda mendengar ketiga anak bunda sudah asyik nonton dan bercanda lagi...
Alhamdulillah mereka sudah bisa mengatasi masalah mereka sendiri tanpa perlu campur tangan kita secara langsung.

Ulak karang, 28 januari 2017

#hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif

#kuliahbunsayiip

Jumat, 27 Januari 2017

Tantangan hari ke-2 Komunikasi produktif 

Setelah 4 hari tidak sekolah karena demam, biasanya si abang agak kesulitan kalau mau sekolah lagi. Agar esok tak kesulitan saat membangunkan dan siap-siap ke sekolah malamnya bunda mencoba berkomunikasi produktif dengannya.
Bunda : Bang, abang dah sembuh kan? Besok sekolah lagi ya...
Abang : Iya nda
Bunda : jam berapa besok bangunnya supaya bisa sholat subuh dan datang lebih awal ke sekolah?
Abang : jam 6
Bunda : benar jam 6?
Abang : iya
Kebetulan jam di rumah disetel lebih cepat setengah jam dari waktu sebenarnya,biar tidak tergesa-gesa untuk berangkat sekolah
Bunda : gimana cara abang mau di bangunkan?
Abang : gak tau...kalau masih ngantuk?? (berharap masih boleh tidur)
Bunda : kalau gak mau ngantuk pas bangun abang lebih cepat tidurnya...  jadi.. abang maunya  gimana cara bunda bangunin abang? 1.  Mau pakai alarm, atau 2. bunda siram pakai air wajahnya atau 3. bunda hidupin kipas kencang-kencang?
Abang : yang ketiga
Bunda : oke...kalau besok udah jam 6 tapi abang belum bangun juga gimana? Bunda angkat ya...
Abang : Kalau masih ngantuk gimana?? (masih nego nih)
Bunda : kalau masih ngantuk abang bisa duduk dulu sebentar...baru berdiri, senam ringan baru ke kamar mandi. Nanti kantuk akan hilang kalau sudah kena air.  jam 6 besok ya bang
Abang : iyoo
Semoga dengan komunikasi malam ini akan membawa perubahan bagi abang untuk bisa menaklukkan rasa malasnya dan memegang aninya... dan bisa mengikuti jejak kakak  yang sudah mulai bisa bangun lebih awal dari biasanya.

Ulak karang, 26 januari 2017

#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif

#kuliahbunsayiip 

Kamis, 26 Januari 2017

Emphati dalam berkomunikasi

# Empati dalam berkomunikasi

Hari senin kemarin merupakan hari yang ditunggu-tunggu, yaitu saat dimulainya kelas Bunda Sayang  IIP. Materi pertamanya tentang “Komunikasi Produktif”. Kalau pada waktu matrikulasi kita akan mengerjakan NHW setelah materi, tapi sekarang kita ditantang dengan tantangan 10 hari untuk mendokumentasikan komunikasi di dalam keluarga kita.
Tantangan pertama baru bisa dimulai pada tanggal 25 januari  2017, yaitu pada hari rabu. Dan rencana dituliskan pada malamnya setelah anak-anak tidur...dan ternyata kitanya juga ketiduran...jadinya baru sempat nulis saat terbangun tengah malam...
  Dalam seminggu ini merupakan hari yang penuh tantangan bagiku, kami bergantian demam, mulanya bunda yang demam, belum sembuh bunda, kakak pun ikut sakit, setelah itu ayah dan sekarang si abang... semoga si adek tak ikut-ikutan sakit ya...
Hari ini walau tak begitu panas badannya si abang tapi masih agak lemas. Dari siang bunda menyuruh abang untuk makan tapi dia cuma makan lauk+sayurnya aja, katanya masih kenyang. Karena masih ada yang masuk ke perut abang walau tak nasi jadinya bunda tak terlalu ngotot nyuruh siabang makan. Saat makan malampun si abang tak mau disuruh makan, dia mau makan kalau disuapin.
Bunda : Bang ayo makan bang, biar cepat sembuh
Abang: maunya disuapin
Bunda: makan sendiri aja bang, bargelut sama adek aja abang kuat, apalagi suap sendiri, ayo bang biar ada kekuatannya untuk sembuh
Abang: ndak mau,suapin
Bunda: Bang...abang harus mandiri (sambil pegang pundak abang) bunda tak selamanya bisa mendampingi abang, kalau abang terbiasa mandiri nanti abang akan gampang dalam meraih cita-cita...
Abang:Bunda dulu waktu sakit juga disuapi sama ayah (sambil  berjalan ke kamar lalu tidur sambil wajahnya disembunyikan di bawah bantal.
Ops..bunda lupa berempati kalau anaknya lagi demam dan ingin dimanja, bukannya tidak mandiri. Akhirnya bunda mengalah dan melupakan komunikasi produktif yang coba dipraktekkan. Akhirnya bunda mengalah dan menyuapi si abang yang hampir sembuh. si abangpun makan dengan lahap... semoga waktu bangun besok dah sembuh ya nak... dan bisa sekolah lagi. Aamiin.

#hari1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif

#kuliahbunsayiip