Hari yang cukup menegangkan itu akhirnya datang juga. Selasa
24 april 2018 saat operasi mata ku tuk mengangkat lemak pada mata. Kata dokter
ini hanya operasi ringan, meski operasi
ringan, tapi bikin ku bergidik juga. Karena berhubungan dengan organ
vital...bagaimana kalau operasinya gagal dan aku tak bisa melihat lagi dan
segala fikiran buruk pun menghampiri...
Kucoba pasrahkan semua pada Allah, Bismillah ya Allah
mudahkan dan lancarkanlah operasinya dan mataku segera pulih kembali.
Kabulkanlah ya Allah Yang Maha Menyembuhkan..
Setelah menunggu kurang lebih satu jam akhirnya namaku
dipanggil juga ke ruang operasi. Kulihat jam menunjukkan pukul 10 kurang 10. Sesampai
disana aku disuruh ganti pakaian dengan pakaian operasi yang sudah disediakan. Kemudian tensi darahku di cek, alhamdulillah
normal. Dan perawatnya mulai memberikan suntikan anestesi di bola mataku sebelah kiri yang akan di
operasi. Duh..suntikan di paha atau di lengan saja rasanya cukup lumayan...lha
ini di mata... ya Allah..dinikmati saja...
Setelah itu aku di suruh tidur di tempat operasi dengan alat penerangan di
atas kepalaku, dan kedua tanganku diikat ke tempat tidur, seluruh tubuhku
ditutup dan hanya mata sebelah kiri yang terbuka. Kelopak mataku di sumpal
dengan benda yang ku tak tau namanya sehingga tak bisa berkedip. Dokternya
bilang ibu lirik ke kiri ya...seperti itu terus jangan bergerak ya. Operasinya
akan kita mulai bersama dokter trisna dan dokter yeni serta perawat iwel.
Aku harap-harap cemas menghadapi ini. Sekilas Ku lihat dokter pegang pinset yang ujungnya
runcing, menarik-narik sesuatu di mataku.
Sebelumnya mataku di guyur dengan cairan. Dan tiap sebentar di guyur
cairan. Sepertinya dokternya sudah berpengalaman, mataku di kikis,dan seperti
ada yang di tarik dari bola mataku. Diguyur lagi dan kulihat kapas yang me lap
mataku berwarna merah..darahkah itu? Ngeri.. tapi ku coba menenangkan diri
sembari memasrahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. Berkali-kali dokter
menyuruhku untuk tidak menggerakkan kepala dan untuk tidak menggerakkan bola
mata. Padahal ku rasakan kepalaku tak bergerak serta mataku pun tak melirik
kemana-mana selain kekiri, tapi mungkin karena sakit bercampur stes tak kusadari kepala bergerak.
Setelah cukup lama kurasa mataku di ubek-ubek...dan sesama
dokter berkata, “selesai, mari kita jahit”... duh..diriku bergidik..mataku
dijahit?? Seperti apakah rasanya?? Hanya
aku dan Allahlah yang tau rasanya
Meski sudah di bius lokal tapi ku masih bisa merasakan jarum
kecil bu dokter menusuk mataku, dan ku dengar bunyi guntingnya saat memotong
benang jahit. Entah berapa jahitan ku tak tau dan tak mau tau... diriku sendiri sibuk menahan rasa sakit dan
menenangkan batinku sambil terus berzikir... InsyaAllah semua akan baik-baik
saja.
Setelah selesai di jahit, mataku di guyur lagi dengan
cairan, kemudian ku rasakan ada benda agak panas yang di tekankan ke mataku dan
ada aroma seperti terbakar. Berkali-kali
lagi kurasakan mataku seperti di kikis kembali...dan di guyur lagi...perih
lagi..
Daan..akhirnya dokterpun bilang selesai, Alhamdulillah, ku
lihat am menunukkan pukul 11.00. Seluruh penutup wajah dan tubuhku serta ikatan
tangankupun di buka, aku kembali
berganti pakaian... Alhamdulillah
Setelah selesai
operasi apakah semua akan kembali normal? Oo.. ternyata selama 3 hari
mataku harus di tutup pakai kain kassa dan perban dan belum boleh kena air.
Jadi kalau wudu’ Cuma basah wajah sebelah kanan, mandipun tanpa basah rambut dan
kepala.hehe... Dan selama seminggu belum boleh kena angin... dinikmati saja
Ya Allah betapa
berharganya nikmat sehat...