Minggu, 24 Februari 2019

Tantangan Menulis

Kemarin dapat  tantangan menulis yang benar-benar menantang dari ketua kelas literasi ibu profesional padang.  Menulis dengan kata kunci panasea.  
Membuat sebuah tulisan dengan kata kunci yang baru saja di dengar,rasanya 'sesuatu'.  Karena satu tekad, ingin jadi penulis, maka langkah pertama yang kulakukan adalah mencari makna kata panasea.  Ternyata ada di kbbi (kamus besar bahasa Indonesia) online yang berarti panasea/pa·na·sea/ /panaséa/ n remedi bagi semua penyakit atau kesulitan; obat (mujarab);

Setelah mengerti maksud dari kata panasea, diriku masih belum ada ide buat tulisan yang menarik. Kucoba mencari lagi di mesin pencari tentang panasea ini, dan kutemukan kata tersebut di sebuah aplikasi wattpat yang merupakan Judul sebuah cerpen.  Dengan rasa penasaran, kucoba klik dengan maksud ingin membaca, dan ternyata mengharuskanku terlebih dahulu untuk mendownload aplikasinya. Meski ruang memori di hp sudah menipis, demi memenuhi rasa ingin tahuku, akhirnya ku download juga aplikasi tersebut.  

Ternyata panasea yang  dimaksud disana adalah seseorang yang menjadi obat dari segala obat.  Yang merupakan sebuah cerita romantis... 
Untuk sekarang mengkin ini dulu ceritaku.  Semoga di kesempatan berikutnya akan tercipta karya tentang tema tersebut. 

#tantanganmenulis
#kelasliterasi

#panasea

Minggu, 17 Februari 2019

Review "Cara Mendidik Anak ala Rasulullah"


Cara Mendidik Anak Ala Rasulullah
Bersama Ust. Akram
Mendidik anak menurut Rasulullah dimulai dari memilih pasangan. Fase ini sudah kita lewati,jadi kita mulai dari anak baru lahir, yaitu dengan memperdengarkan perkataan yang baik pada anak, maka kalimat pertama yang kita perdengarkan adalah Laa ilaha illallah yang kita bisikan ketelinganya sebanyak 7x, atau kita azan ditelinganya.

Tahap selanjutnya adalah memberikan nama terbaik buat anak. Kata orang apalah arti sebuah nama, tapi nama itu merupakan sebuah doa dan harapan kita terhadap anak. Maka berikanlah nama yang terbaik dan mengandung makna.

Selanjutnya di akikahkan. Dari Samurah bin Jundub, Rasulullah bersabda, “Semua anak itu tergadaikan dengan aqiqahnya yang disemblihkan pada hari ketujuh, rambutnya dicukur dan ia dinamai”. Aqiqah itu sunat, dan sebaiknya kita prioritaskan. Tapi kalau kita baru mampu setelah anak dewasa silakan saja. Apakah boleh kita mengaqiqahkan diri sendiri? Menurut ustadz Akram, mengaqiqahkan itu tugas orangtua, kalau orang tua tidak mampu, tidak harus pula kita mengaqiqahkan diri sendiri.

Membentuk anak baik (membentuk karakter baik) itu melalui apa yang dia lihat, apa yang dia dengar dan apa yang dia rasakan. Sudahkah kita memperdengarkan yang baik kepada anak? Sudahkah kita berkata dengan baik, agar anak juga melakukan hal yang sama. Sudahkah kita mengajak anak untuk bercerita atau ngobrol bareng? Banyak hal yang bisa kita tanamkan pada anak melaui bercerita dengan anak. Apakah kita punya stok cerita untuk anak? Apa yang didengar anak ketika dia masih kecil mungkin saja belum dipahaminya tapi otaknya merekam itu semua dan akan muncul sebagai kenangan yang indah saat ia dewasa.

Disaat kita menginginkan anak yang sholeh, sudahkah kita menjadi tauladan bagi mereka? Karena anak mungkin saja salah dalam memahami apa yang kita ucapkan tapi mereka tidak pernah salah dalam mengcopi kita. Anak adalah peniru yang ulung. Maka jadilah tauladan bagi anak-anak kita.
Sudahkah kita memahami perasaan anak-anak kita? Anak-anak yang dimengerti akan mencoba memahami dan berempati.

Tahapan selanjutnya yaitu menyuruh anak kita sholat saat usianya sudah 7 tahun. Sebagaimana hadits Rasulullah, “Suruhlah anakmu sholat pada usia 7 tahun dan pukullah ia jika pada usia 10 tahun tidak juga melakukan sholat. Dan pisahkanlah tempat tidurnya.”

Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah doakan selalu kebaikan untuk anak kita. Karena doa yang langsung dikabulkan Allah adalah,
  1.Doa orang yang teraniaya
  2.Doa orangtua
  3.Doa orang yang sedang dalam perjalanan (musafir)

Jadi, orangtua dalam berkata terhadap anaknya hendaklah berhati-hati, sebab  perkataan orang tua terhadap anaknya bisa jadi doa, misal ketika kita mengatakan “anak nakal”, kalau kita mengucapkannya diwaktu yang mustajab, maka apa yang kita ucapkan bisa saja terjadi.
Ketika kita menghadapi anak kita dengan segala permasalahannya, dan segala upaya telah kita lakukan, maka doa merupakan salah satu upaya yang tidak boleh kita tinggalkan.

Mmbentuk pribadi baik pada anak tidak bisa terjadi secara serta merta, tapi melalui proses yang panjang. Biasakan anak untuk melihat kebaikan, biasakan berbuat baik, perkuat kebaikannya, contohkan, latihkan, biasakan, perkuat, maka dia akan menjadi sebuah karakter baik.

#Reviewkajianrutin
#SDQuArRisalahPadang
#Belajarparenting
#catatanbunda

Sabtu, 16 Februari 2019

Kepasrahan Yang Indah

Pada hari rabu minggu yang lalu saya dapat telpon dari produser acara perempuan di sebuah stasiun televisi di kota padang. Saya diminta menjadi narasumber acara dialog tentang perempuan dengan tema Institut Ibu "Kenapa seorang ibu harus belajar". Beliau minta 2 orang perwakilan dari Ibu Profesional Padang. Sebagai leader Ibu Profesional Padang maka saya mengkomunikasikan dengan sekretaris dan pengurus lainnya menawarkan siapa yang akan tampil berdua dengan saya, karena di Ibu Profesional kita mengajukan diri bukan di tunjuk. Setelah dikomunikasikan dengan pengurus yang lain, maka kita ada 2 alternatif calon yang akan tampil. Dan pada hari jumatnya diambil visual kegiatan ibu profesional, yaitu kegiatan menjahit clodi di komplek perumahan Taruko I dan di rumah saya ,untuk melihat keseharian saya. Karena sudah diambil visualnya berarti yang akan tampil adalah general manajer konveksi clodi.

Hari seninnya merupakan jadwal rekaman dialog yang akan ditayangkan pada hari selasa besok tanggal 19 Februari 2019 pukul 14.00. dalam acara Perempuan.

Sehari sebelum acara saya memastikan kehadiran teman saya untuk mengisi acara tersebut. Qadarullah yang bersangkutan tidak bisa hadir sesuai rencana. Ya Allah, saya bingung karena kepastian tidak bisanya saya peroleh pada malam harinya. Betapa paniknya saya waktu itu... Saya coba komunikasikan dengan sekretaris, apakah sekretaris bisa untuk datang besok sebagai narasumber? dan ternyata ada alasan syar'i yang menyebabkan beliau tidak bisa, ditambah lagi anak beliau yang demam. saya coba cari alternatif lain dengan menghubungi pengurus yang memungkinkan untuk hadir. dan setelah menghubungi beberapa orang pengurus, dengan melakukan lobi-lobi... akhirnya saya belum berhasil menghadirkan 1 orang lagi yang akan tampil. Tidak ada yang bisa pada hari itu.

Ya Allah ini pertaruhan nama besar Ibu Profesional. Kita tak ingin terkesan main-main atau tidak serius. Saya coba hubungi produsernya lagi, apakah acara ini bisa di reschedule karena tidak live? atau kalau tidak bisa, bisakah saya sendiri yang akan tampil? Ternyata pesan saya belum juga di baca oleh produsernya. Saya nyaris tak bisa tidur. Tapi saya coba memasrahkan semuanya pada Allah Yang Maha Kuasa. Kembali mencoba ikhlas dengan ketentuan Allah, kalau kita hanyalah wayang, Allahlah dalang yang mengatur segalanya. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin sebatas kemampuan yang ada. Saya bawa sholat, dan berdoa Ya Allah, kami hanya insan biasa yang punya keterbatasan, Engkaulah Yang Maha Kuasa yang menentukan segalanya, Engkaulah tempat kami memohon dan meminta pertolongan, berilah kemudahan dan jalan bagi kami. Kami tak ingin memberikan kesan yang tidak baik bagi mitra kami. Ya Allah, semua mudah dengan kuasaMU. Laa haula walaquwwata illa billah.
Setelah sholat dan berdoa barulah hati ini sedikit tenang dan mulai bisa tertidur sambil berharap Allah mudahkan, untuk bisa di reschedule atau kemudahan lainnya.

Tapi saat saya terbangun jam 4, saya lihat pesan dari produser tv mengatakan kalau acara tidak bisa di undur apa lagi di batalkan. dan saya jawab sebagai bukti kalau saya tidak main-main. baik ibu, saya akan sampai di sana pukul 09.30 besok. trus dijawab lagi, berdua kan? Saya jawab, saya tidak bisa janjikan bu.

Pada pukul 8.30 saya sudah berangkat dari rumah, menuju rumah teman  yang katanya tidak bisa datang dengan harapan, mana tau di kunjungi jadi berubah fikiran. Sesampai di sana ternyata beliau belum siap-siap dan menyatakan kalau benar-benar tidak bisa dengan kondisi yang sekarang. Dan saya mencoba memahami itu. Akhirnya sayapun berangkat sendiri. sesampainya di stasiun TV saya ditelpon oleh ibu produser. Bagaimana bu Yeni, jadi berdua kan? kalau ibu sendiri nanti kewalahan, waktunya satu jam. kalau di reschedule tidak mungkin, semua sudah ready, kita tidak main-main. Dan saya jawab, saya juga tidak main-main ibu, buktinya sekarang saya sudah di lokasi. Kemudian kata beliau terserah siapa aja yang akan jadi teman ibu, yang penting berdua, saya mikir siapa lagi ya yang akan saya hubungi yang mungkin bisa secara mendadak begini?. Ibu yang dulu pernah tampil juga tidak apa. Oke bu, saya coba hubungi dulu. Dengan perasaan optimis saya coba menghubungi mz yuli.

Allahu Akbar, disaat kepasrahan yang sepasrah-pasrahnya akan ketentuan Allah, dengan menyandarkan semua padaNya yang akan memberikan kemudahan, disaat itulah pertolongan Allah datang. Allah beri kemudahan mz yuli untuk bisa hadir sebagai narsumber bersama saya. Padahal biasanya di hari senin itu merupakan hari yang super sibuk. Tapi Allah mudahkan untuk bisa.
Disaat suatu tanggungjawab tak mampu lagi kita pikul, maka saatnya memasrahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. InsyaAllah akan ada jalannnya. Komunikasi langit selalu menjadi senjata pamungkas, saat segala daya dan upaya telah dilakukan.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Tiada daya selain dengan Allah

#diarybunda
#dialogperempuan
#InstitutIbuProfesional
#IbuProfesionalPadang
#TampildiTV

Minggu, 03 Februari 2019

Jurnal Fasilitator Level #5

Materi ke 5 kelas bunda sayang, yaitu menstimulasi anak suka membaca. pada level kelima ini Alhamdulillah yang lolos tantangan 10 hari bertambah dari yang sebelumnya 33 orang sekarang bertambah jadi 37 orang, meski yang mendapatkan OP berkurang dari sebelumnya 7 menjadi 5 orang, sedangkan yang mendapatkan  YE tetap tapi orangnya berganti.

Pada saat diskusi review tidak ada satu orangpun yang bertanya, sehingga jadwal diskusi kita ganti ke hari berikutnya. sedangkan pada saat diskusi materi dan games alhamdulillah masih semangat.

Memasuki level kelima  ini merupakan fase tantangan terberat bagi saya sebagai fasilitator. karena selain ditantang bagaimana membangkitkan semangat para peserta, saya sendiri juga berjuang dengan sepenuh jiwa raga untuk membangkitkan semangat sendiri yang mulai memasuki titik terendah. Saya menyadari, saya harus tetap semangat untuk tetap bisa menyemangati. Pepatah minang mengatakan, Jan sampai Tungkek mambao rabah (jangan sampai tongkat yang membawa tumbang/jatuh). Karena sejatinya tongkat itu merupakan penopang agar kokoh berdiri. Untuk itu saya tak boleh kalah dengan rasa jenuh, ketika berniat untuk berhenti, kembali diingat kenapa dulu kita memulai. Jangan pernah berhenti sebelum sampai ke garis finish. YES

Materi menstimulasi anak suka membaca dimulai dari orang tuanya terlebih dahulu . Jika kita sudah menyukai membaca maka children see, children do...maka pada tantangan kali ini bagaimana membangkitkan semangat orangtua/ ayah-bunda untuk menyukai membaca terlebih dahulu, setelah itu barulah anak akan terstimulasi untuk ikut menyukai membaca.

Dari setoran T10 terlihat kebanyakan orangtua sudah beralih dari buku secara fisik ke ebook, bahkan youtube untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan yang diinginkan. nah dengan tantangan ini mengajak kita kembali menyukai buku secara fisik, karena hal itulah yang ingin kita tularkan pada anak.
 Secara pribadi dulu waktu mengikuti bunsay, tidak sempat mendapatkan badge pada level ini karena terkendala sinyal sewaktu mau setor, yang jadwalnya di bulan puasa waktu itu, dan kami sudah berada di kampung yang minim sinyal. Meski tidak lagi membuat pohon literasi tapi semangat untuk terus membaca terus di pupuk. For Thing To Change, I must Change First

#Jurnalfasilitator

#level5
#Kleasbundasayang
#InstitutIbuProfesional
#Menstimulasianaksukamembaca




Jumat, 01 Februari 2019

Gerak Semu


Gerak semu adalah gerak suatu benda seolah-olah bergerak (padahal tidak) akibat gerakan benda lain, atau disebut juga ilusi. Misal matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat, padahal sebenarnya bumilah yang berputar pada porosnya terhadap matahari. Contoh lagi ketika kita berada di sebuah mobil yang bergerak seakan-akan pohon-pohon dipinggir jalan bergerak menjauhi kita.

Saya mempunyai beberapa pengalaman yang menegangkan mengenai gerak semu ini. Pertama saat pertama kali ke mall nyetir sendiri dan mencoba parkir di basement tanpa panduan tukang parkir. Saat itu sedang parkir mundur, dan saya merasakan seperti masih mundur, padahal saya injak rem kencang sekali, rasanya tidak mungkin mobil masih bergerak kalau remnya tidak blong. Tapi tiba-tiba saya tersadarkan saat mobil yang parkir disamping mobil saya mulai menjauh. Saya langsung teringat dengan pelajaran fisika tentang gerak semu, yang sering saya ajarkan ke anak didik saya dulu.

Kejadian itu berulang kembali tapi dengan sensasi yang lebih. Waktu itu saya menjemput anak-anak pulang sekolah, dan setelah mereka naik ke mobil, saya akan belok dan mundur terlebih dahulu ke samping sebuah mobil yang sedang parkir. Dan Tiba-tiba kok mobilnya jalan terus, saya sangat panik, karena di belakang saya adalah jurang. Baa ko,baa ko seru saya dalam kepanikan, perasaan giginya sudah dipindah ke posisi D karena saya mau maju,dan rem pun masih diinjak, tapi kok mobilnya mundur, dan dengan secepat kilat dalam kepanikan saya pindahkan giginya ke P, dan mobil berhenti. Dan kembali saya tersadarkan saat mobil yang tadi parkir disamping mobil saya sudah bergerak jauh.

Anak saya bingung...kenapa bunda? Katanya. Kaget bunda nak...bunda kira mobil kita benar-benar mundur,bunda merasakan mobil kita terus bergerak mundur, padahal bunda masih nginjak rem. Alhamdulilah ternyata tidak.
Saya jadi termenung sesaat, ya Allah andai memang mobilnya gak mau direm...  Alhamdulillah ini hanya ilusi, Allah beri peringatan buat saya... Semoga kedepannya lebih fokus dan konsentrasi lagi.

#Ceritabunda
#Geraksemu
#sensasirasacemas