Cara Mendidik
Anak Ala Rasulullah
Bersama Ust.
Akram
Mendidik
anak menurut Rasulullah dimulai dari memilih pasangan. Fase ini sudah kita
lewati,jadi kita mulai dari anak baru lahir, yaitu dengan memperdengarkan
perkataan yang baik pada anak, maka kalimat pertama yang kita perdengarkan adalah
Laa ilaha illallah yang kita bisikan ketelinganya sebanyak 7x, atau kita azan
ditelinganya.
Tahap selanjutnya
adalah memberikan nama terbaik buat anak. Kata orang apalah arti sebuah nama,
tapi nama itu merupakan sebuah doa dan harapan kita terhadap anak. Maka berikanlah
nama yang terbaik dan mengandung makna.
Selanjutnya di
akikahkan. Dari Samurah bin Jundub, Rasulullah bersabda, “Semua anak itu
tergadaikan dengan aqiqahnya yang disemblihkan pada hari ketujuh, rambutnya
dicukur dan ia dinamai”. Aqiqah itu sunat, dan sebaiknya kita prioritaskan. Tapi
kalau kita baru mampu setelah anak dewasa silakan saja. Apakah boleh kita
mengaqiqahkan diri sendiri? Menurut ustadz Akram, mengaqiqahkan itu tugas
orangtua, kalau orang tua tidak mampu, tidak harus pula kita mengaqiqahkan diri
sendiri.
Membentuk anak baik (membentuk
karakter baik) itu melalui apa yang dia lihat, apa yang dia dengar dan apa yang
dia rasakan. Sudahkah kita memperdengarkan yang baik kepada anak? Sudahkah kita
berkata dengan baik, agar anak juga melakukan hal yang sama. Sudahkah kita
mengajak anak untuk bercerita atau ngobrol bareng? Banyak hal yang bisa kita
tanamkan pada anak melaui bercerita dengan anak. Apakah kita punya stok cerita
untuk anak? Apa yang didengar anak ketika dia masih kecil mungkin saja belum
dipahaminya tapi otaknya merekam itu semua dan akan muncul sebagai kenangan
yang indah saat ia dewasa.
Disaat kita
menginginkan anak yang sholeh, sudahkah kita menjadi tauladan bagi mereka?
Karena anak mungkin saja salah dalam memahami apa yang kita ucapkan tapi mereka
tidak pernah salah dalam mengcopi kita. Anak adalah peniru yang ulung. Maka
jadilah tauladan bagi anak-anak kita.
Sudahkah kita memahami perasaan
anak-anak kita? Anak-anak yang dimengerti akan mencoba memahami dan berempati.
Tahapan selanjutnya
yaitu menyuruh anak kita sholat saat usianya sudah 7 tahun. Sebagaimana hadits
Rasulullah, “Suruhlah anakmu sholat pada usia 7 tahun dan pukullah ia jika pada
usia 10 tahun tidak juga melakukan sholat. Dan pisahkanlah tempat tidurnya.”
Satu
hal yang tak boleh dilupakan adalah doakan selalu kebaikan untuk anak kita. Karena
doa yang langsung dikabulkan Allah adalah,
1.Doa
orang yang teraniaya
2.Doa orangtua
3.Doa orang yang sedang dalam perjalanan
(musafir)
Jadi, orangtua dalam berkata terhadap anaknya
hendaklah berhati-hati, sebab perkataan
orang tua terhadap anaknya bisa jadi doa, misal ketika kita mengatakan “anak
nakal”, kalau kita mengucapkannya diwaktu yang mustajab, maka apa yang kita
ucapkan bisa saja terjadi.
Ketika kita menghadapi anak kita dengan segala
permasalahannya, dan segala upaya telah kita lakukan, maka doa merupakan salah
satu upaya yang tidak boleh kita tinggalkan.
Mmbentuk pribadi baik pada anak tidak bisa terjadi
secara serta merta, tapi melalui proses yang panjang. Biasakan anak untuk
melihat kebaikan, biasakan berbuat baik, perkuat kebaikannya, contohkan,
latihkan, biasakan, perkuat, maka dia akan menjadi sebuah karakter baik.
#Reviewkajianrutin
#SDQuArRisalahPadang
#Belajarparenting
#catatanbunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar