Minggu, 17 Februari 2019

Review "Cara Mendidik Anak ala Rasulullah"


Cara Mendidik Anak Ala Rasulullah
Bersama Ust. Akram
Mendidik anak menurut Rasulullah dimulai dari memilih pasangan. Fase ini sudah kita lewati,jadi kita mulai dari anak baru lahir, yaitu dengan memperdengarkan perkataan yang baik pada anak, maka kalimat pertama yang kita perdengarkan adalah Laa ilaha illallah yang kita bisikan ketelinganya sebanyak 7x, atau kita azan ditelinganya.

Tahap selanjutnya adalah memberikan nama terbaik buat anak. Kata orang apalah arti sebuah nama, tapi nama itu merupakan sebuah doa dan harapan kita terhadap anak. Maka berikanlah nama yang terbaik dan mengandung makna.

Selanjutnya di akikahkan. Dari Samurah bin Jundub, Rasulullah bersabda, “Semua anak itu tergadaikan dengan aqiqahnya yang disemblihkan pada hari ketujuh, rambutnya dicukur dan ia dinamai”. Aqiqah itu sunat, dan sebaiknya kita prioritaskan. Tapi kalau kita baru mampu setelah anak dewasa silakan saja. Apakah boleh kita mengaqiqahkan diri sendiri? Menurut ustadz Akram, mengaqiqahkan itu tugas orangtua, kalau orang tua tidak mampu, tidak harus pula kita mengaqiqahkan diri sendiri.

Membentuk anak baik (membentuk karakter baik) itu melalui apa yang dia lihat, apa yang dia dengar dan apa yang dia rasakan. Sudahkah kita memperdengarkan yang baik kepada anak? Sudahkah kita berkata dengan baik, agar anak juga melakukan hal yang sama. Sudahkah kita mengajak anak untuk bercerita atau ngobrol bareng? Banyak hal yang bisa kita tanamkan pada anak melaui bercerita dengan anak. Apakah kita punya stok cerita untuk anak? Apa yang didengar anak ketika dia masih kecil mungkin saja belum dipahaminya tapi otaknya merekam itu semua dan akan muncul sebagai kenangan yang indah saat ia dewasa.

Disaat kita menginginkan anak yang sholeh, sudahkah kita menjadi tauladan bagi mereka? Karena anak mungkin saja salah dalam memahami apa yang kita ucapkan tapi mereka tidak pernah salah dalam mengcopi kita. Anak adalah peniru yang ulung. Maka jadilah tauladan bagi anak-anak kita.
Sudahkah kita memahami perasaan anak-anak kita? Anak-anak yang dimengerti akan mencoba memahami dan berempati.

Tahapan selanjutnya yaitu menyuruh anak kita sholat saat usianya sudah 7 tahun. Sebagaimana hadits Rasulullah, “Suruhlah anakmu sholat pada usia 7 tahun dan pukullah ia jika pada usia 10 tahun tidak juga melakukan sholat. Dan pisahkanlah tempat tidurnya.”

Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah doakan selalu kebaikan untuk anak kita. Karena doa yang langsung dikabulkan Allah adalah,
  1.Doa orang yang teraniaya
  2.Doa orangtua
  3.Doa orang yang sedang dalam perjalanan (musafir)

Jadi, orangtua dalam berkata terhadap anaknya hendaklah berhati-hati, sebab  perkataan orang tua terhadap anaknya bisa jadi doa, misal ketika kita mengatakan “anak nakal”, kalau kita mengucapkannya diwaktu yang mustajab, maka apa yang kita ucapkan bisa saja terjadi.
Ketika kita menghadapi anak kita dengan segala permasalahannya, dan segala upaya telah kita lakukan, maka doa merupakan salah satu upaya yang tidak boleh kita tinggalkan.

Mmbentuk pribadi baik pada anak tidak bisa terjadi secara serta merta, tapi melalui proses yang panjang. Biasakan anak untuk melihat kebaikan, biasakan berbuat baik, perkuat kebaikannya, contohkan, latihkan, biasakan, perkuat, maka dia akan menjadi sebuah karakter baik.

#Reviewkajianrutin
#SDQuArRisalahPadang
#Belajarparenting
#catatanbunda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar