Jumat, 08 Mei 2020

Jurnal-1 kupu-kupu

Alhamdulillah bisa sampai ke tahap kupu-kupu. Sungguh perjuangan yang tidak mudah. Layaknya kupu-kupu muda, belajar terbang menguatkan sayap agar bisa menjadi hiasan indahnya taman, dan mengisap nektar demi  membantu penyerbukan serta menebar manfaat. 

Menjalani proses sebagai mentor dan mentee merupakan penerapan value ibu profesional.  Sebagai mentee kita belajar dan berkembang. Dan sebagai mentor kita  dibelajar, berbagi dan InsyaaAllah akan berdampak.  Semoga proses ini bisa dijalani dengan maksimal sehingga menjadi kupu-kupu yang indah lagi tangguh. 

Dalam perjalanan ditahap mentorship ini, awalnya mendaftar sebagai mentor.  Kata2 bu Septi 'pasti kita punya sesuatu yang kita kuasai, carilah...  Ini sangat memotivasiku. Dan seketika  langsung kepikiran tentang bisnis laundry yang pernah dan sedang kugeluti. Beberapa mantan karyawanku sudah berhasil mendirikan sendiri  usaha ini, serta beberapa teman yang mendatangi laundry ku untuk belajar bagaimana membuka usaha ini.  Dengan senang hati kubagikan  ilmunya.  
Akupun langsung daftar sebagai mentor. 
Setelah mendaftar jadi mentor akupun scrool deretan para mentor untuk memilih sesuai yang kubutuhkan.  Dan akhirnya aku memilih mba Esa untuk jadi  mentorku, aku tertarik  dengan bidang yang ditawarkannya yaitu pengembangan diri. Aku langsung chat dengan beliau dan alhamdulillah beliau bersedia jadi mentorku. Tahap perkenalan pun dimulai dan tak sabar menunggu tahap selanjutnya. 
Saat lagi chat dengan mentorku, eh ada chat masuk dari seseorang yang tertarik untuk jadi mentee ku.  Senangnya hatiku, bisa langsung dapat mentor dan mentee sekaligus. Tahap perkenalan pun dimulai, kami menyepakati jadwal online bersama.  

Namun dihari ke tiga saat ku akan menuliskan jurnal pekan 1 ini kulihat ada notif dari mentee ku...  Dan setelah kubaca ternyata beliau membatalkan jadi mentee ku dengan alasan beliau punya 2 mentor dan yang satunya sesuai dengan mindmap nya sedangkan denganku hanya secara global saja ada di mindmap nya... Hadeuh...  Padahal dari awal sudah disampaikan ibu kalau hanya boleh punya satu mentor dan beberapa mentee sesuai kesanggupan. Asalkan dibidang yang sama.  Tapi, ya sudahlah, itu namanya gak jodoh...  Masih ada waktu sampai nanti malam untuk menemukan mentee ku, semoga aja ada jodohnya.  Jika memang saat ini Allah izinkan untuk hanya jadi mentee, InsyaaAllah ku akan belajar jadi mentor dari mentorku saja dulu.  Dan mempraktekkannya dirumah sebagai mentor anak2 ku. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar