Rabu, 30 Januari 2019

Review "Aku Ingin Menjadi Copywriter"

Awalnya buka ipusnas, nyari buku komunikasi.  Trus ketemu buku sampulnya  warna kuning dengan judul "Aku Ingin Menjadi Copywriter  dengan tulisannya yang cukup kreatif.  Karya Budiman Hakim.  Trus aku nanya ama pak suami, copywriter itu apa yah?  Si ayah jawab sekenanya,  copy itu mengcopi atau menyalin, writer menulis. Jadi copywriter itu penulis salinan?  Ah gak banget deh...

Biasanya aku langsung nyari di gugel kalau ada kata yang belum ngerti, tapi kali ini aku malah langsung pinjam  bukunya dan memenuhi rasa penasaranku.
Akupun mulai membacanya lembar demi lembar,  ternyata copywriter itu penulis naskah iklan. Tapi Ternyata aku tak berhenti membaca setelah rasa penasaran ku terjawab.  Buku ini tidak hanya bicara tentang copywriter tapi menjelaskan bagaimana kiat menulis yang kreatif sehingga pembaca membaca tulisan kita sampai selesai.  Dan itu kurasakan,  sejak mulai membaca halaman demi halaman, susah tuk menghentikan bacaanku.
Banyak ilmu tentang bagaimana trik dalam memulai menulis dan bagaimana agar menulis itu bisa mengalir seperti air.
Tak terasa aku sudah melewatkan waktu lebih dari sejam an duduk diam sambil baca buku  hal yang sangat jarang sekali terjadi saat ku membaca buku.
Buku ini recomended banget deh pokoknya.  Menginspirasiku dalam hal menulis. Ada unsur leluconnya juga, gaya bahasanya mudah dicerna, dan sangat aplikatif. 

#yukbacabuku
#yukmenulis
#emakinginjadipenulis

Selasa, 29 Januari 2019

Tugas istri versi abang

Teringat suatu waktu si abang bertanya, bunda tugasnya apa.  Bunda mikir, siabang kok nanya gitu ya?  Apa sih yang sedang dia pikirkan? 
Meski berbagai pertanyaan muncul dibenakku, ku coba juga menjawab pertanyaan abang. 
Tugas bunda ya, merawat/ menjaga anak-anak bunda,  memasak, beres-beres rumah, tapi kalau abang sudah besar abang harus bantu bunda.  Semua jadi tugas abang sama adek lagi. 
Apa coba tanggapan si abang? 
Si abang ngomong sampel aja... Kata ustadz tugas bunda cuma satu,  patuh sama ayah.   
Deg... Bunda terdiam... Trus masak tugas siapa bang? Kl kata ayah bunda tolong masak berarti  bunda harus patuh, ya bunda masak, gak boleh membantah... 
Oo begitu ya bang... Siabang langsung ketawa... Ntah apa makna tawanya ... 

#ngobrolbunda&abang
#tugasistripatuhpadasuami

Senin, 28 Januari 2019

Menulis diary

Semenjak mengikuti tantangan menulis pada bulan desember lalu, yaitu mencoba konsisten menulis 15 menit sehari.  Menulis dengan tulisan tangan dan pakai timer.
Selama 15 menit menulis, namun sebelumnya saya menentukan topik apa yang akan jadi  bahan curhatan yang rasa-rasa mengganjal di hati.  Setelah itu menuliskan apa yang terasa, tanpa melibatkan fikiran. Menulis tanpa perlu merasa ada yang akan tersinggung dengan tulisan kita, karna setelah menulis, kita simpan dan tidak dikasih akses siapapun untuk melihat. Lepas bebaskan semuanya.

Saya merasa ada perasaan tenang dan lega, ibarat laptop, file yang tidak perlu harus kita delete.  Jangan sampai ada yang mengganjal dihati. Tak perlu berfikir tata bahasa dan tulisan yang jelek.

Banyak manfaat yang saya rasakan dengan menulis diary, selain meringankan beban fikiran juga melatih kita dalam menulis.  Karna mesti setor setiap hari, inobjuga melatih konsistensi kita.  Konon kabarnya mendisiplinkan diri sendiri jauh lebih berat ketimbang mendisiplinkan orang lain.  Selain itu juga bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain, karena meski kita kesal dengan seseorang tapi kita masih bisa tetap baik, karena Semua sudah kita tumpahkan melalui tulisan dan plong deh.... 


Minggu, 27 Januari 2019

Sabtu Ceria

Hari sabtu kemarin adalah hari yang lumayan melelahkan, meski lelah tapi hatiku bahagia bisa bertemu dengan anak gadisku setelah hampir 3 pekan tak bersua. Agendaku paginya mengantar si abang yang akan mengikuti olimpiade IPS dalam acara open house perguruan Arrisalah Padang.

Setelah mengantar si abang, lanjut mengunjungi si kakak di asrama yang satu komplek dengan tempat lomba si abang.  Sebenarnya tidak ada jadwal kunjungan kakak sekarang, karena acara open house, jadi siapa saja boleh masuk. Bahagianya saat melihat anak gadisku...
Pertanyaan pertamaku, sudah sarapan nak? belum jawabnya. kenapa? gak enak nda. apa menu sarapan hari ini? minas ... kan enak tu, bunda aja mendengarnya jadi ngiler...
Kak demam nda...oo pantesan agak panas ya...sejak kapan kak demam? kamis. Sudah minum obat? sudah nda.
duh..langsung ke peluk anakku...maafkan bunda tak ada didekatmu saat engkau sakit. terbayang olehku saat dia demam selalu ada di pelukku, berharap panasnya bisa dipindahkan ke bunda saja,biar anakku tetap sehat.
Ahh...tapi ku tak boleh terlihat sedih apalagi cengeng, kita harus tegar ya nak, karena memang tak selamanya kita akan bersama, kau akan pergi meraih masa depanmu dan menjemput impianmu. Dan doaku selalu ada untukmu dimanapun kau berada. Feeling ibu jarang yang meleset, beberapa hari yang lalu entah kenapa bunda selalu berdoa, Ya Allah sehatkanlah anak-anakku, doa yang selalu dipanjatkan saat anak sakit dan ternyata memang lagi demam.

Oke..kita kembali ke topik, karena kakak gak selera makan, maka seperti biasa bunda menawarkan kak mau makan apa? si kakak minta sup, soto atau bakso yang kuahnya bening. maka disiang bolong bunda coba mencari permintaan kakak. Dan alhamdulillah ketemu juga akhirnya permintaan kakak, bahagianya saat lihat senyum kakak ketika bunda bawakan soto padang. dan bundapun menemani kakak makan .

Kehidupan di asrama telah mengajarkan kemandirian kepada kakak, banyak perubahan kebaikan yang bunda lihat pada diri kakak. semoga engkau menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri dalam menyongsong masa depan. Masa yang mungkin tak seramah saat bunda sesusiamu. Jadilah contoh teladan bagi kedua adikmu.

Selesai kakak makan, dan si abangpun selesai lomba, maka bunda kembali pulang melanjutkan aktivitas. Hari ini si abang ceria sekali, dan bercerita tentang pengalamannya setelah mengikuti lomba diajak mengunjungi laboratorium. Disana ada iguana,ada ular dan ada juga percobaan yang dilakukan oleh abang-abang yang ada di ar risalah.
Alhamdulillah mweski gak menang tapi pengalaman berharga bagi abang hari ini. siabang yang selama ini ketika bunda tanya,nanti tamat sd mau sekolah dimana, abang jawab tidak tau. dan tadi saat bunda tanya, abang nanti mau sekolah disana? Langsung dijawab mau oleh si abang...

#Diarybunda
#Kisahanak-anakku
#Sehatselaluanakku
#sabtuceria

Sabtu, 26 Januari 2019

Review Seminar Parenting SD Qu ArRisalah "Pengaruh Gawai Pada Anak"

Kegiatan bulanan Parenting Komite dan Guru SD Qu ArRisalah kali ini tentang pengaruh gawai terhadap anak bersama Psikolog Siti M. Wasilah,M.Psi,Psikolog.
Dijaman millenial ini gawai bukanlah barang yang asing bagi kita termasuk anak-anak. Apakah gawai itu sebenarnya ? Menurut KBBI gawai adalah suatu piranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya.  

Sebelum kita melihat tentang pengaruh gawai, kita akan lihat terlebih dahulu tahapan perkembangan anak. 
  • Bayi (0-2 tahun)
  • Toddler (2-3 tahun)
  • Kanak awal 3-6 tahun
  • Kanak tengah 6-11 tahun
  • Remaja 12-20 tahun
Pada masa kanak terjadi perkembangan pesat pada aspek fisik, kognitif, dan sosio-emosional. 
-Secara fisik terjadi penambahan ukuran tubuh (berat dan tinggi badan). Penambahan ini sesuai dengan acuan baku mengenai perkembangan anak.

- Perkembangan motorik pesat di 3 tahun pertama, tengkurap, duduk, berjalan, melompat, menggenggam, membuiat coretan, menulis dll.
Perkembangan otak semakin kompleks dan berkaitan erat dengan pengaruh lingkungan, bergerak aktif.
Pertumbuhan alat reproduksi
-Perkembangan Kognitif, kemampuan berfikir anak,kemampuan balajar dan mengingat, kemampuan konsentrasi, kemampuan bahasa
- Psikososial,  Membentuk kelekatan dengan orang tua, membentuk autonomy, rasa ketertarikan pada hal atau anak lain meningkat, bermain mengembangkan ide, imajinasi,kreatifitas. melatih keterampilan sosial, membentuk identitas diri.\

Yang termasuk jenis gawai adalah televisi, smartphone,tablet,laptop/PC, Game Console. Jadi gawai/gadget itu tidak hanya hp atau tablet saja.

Manfaat Gawai :
-Alat Komunikasi
-Sarana sosial
-Sarana Hiburan
-Babysitting

Disamping bermanfaat, gawai juga mempunyai resiko dibalik penggunaannya :
-Gangguan Perkembangan/belajar (Anak sulit berkonsentrasi, penurunan presdtasi,akademik, kemampuan mengelola ide rendah, mogok sekolah dll).
-Gangguan sosial (kuirang trampil bergaul, sulit beradabtasi dilingkungan baru, gangguan prilaku (agresif), dll)
-Adiksi game online (Fungsi sehari-hari terganggu seperti, sekolah, kerja,siklus biologis, sosial,dll) Kasus terbaru bahkan seorang anak sanggup melukai orang tua sendiri.
-Masalah Kesehatan (mata minus, obesitas, gangguan tidur dll. 
-Pornografi (gawai milik orangtua menjadifaktor resiko besar untuk memaparkan konten pornografi pada anak.

Untuk mengatasi resiko tersebut apa yang mesti kita lakukan :
  • Aturan
-Sepakati bahawa gawai yang mereka pakai adalah milik ortu, sehingga sewaktu-waktu dapat disita dan ortu berhak mengakses gawai mereka
-Berlakukan aturan yang konsisten mengenai penggunaan gawai,mencakup, kapan, dimana, bagaimana
- beri pemahaman pada anak,bahwa aturan yang disepakati bertujuan untuk melindungi mereka
  • Kontrol Penggunaan Gawai
Orangtua wajib mengetahui apa saja aktivitas anak pada gawai yang digunakan. Kenali aplikasi atau sosmed yang mereka gunakan, bagaimana mereka menampilkan diri di sosmed
Kenalkan dengan aplikasi positif
  • Sediakan waktu dan perhatian untuk berinteraksi didunia nyata
Perbanyak ngobrol bareng, main breng dan beraktivitas bareng
  • Sesuaikan penggunaan gawai dengan usia anak.

Toddler : mengenal lagu,menambah kosa kata, menekankan pada audio bukan visual
Kanak awal : gunakan aplikasi mendidik untuk belajar bentuk,warna, angka,dll.
Kanak tengah : mendiskusikan karakter positif dan negatif, harapan orangtua akan anak.
Remaja : mengenal bakat dan minat, memperkuat,penanaman value keluarga

Yang harus dihindari dalam bergawai pada anak adalah :
  • konten kekerasan
  • kontyern dewasa
  • konten tidak mendidik, seperti merokok, vandalisme, dll.

Durasi pemakain Gawai Yang Di sarankan (screetime)
  • Anak usia di bawah 18 bulan Harus dihindarkan dari screentime
  • 18 bulan-2 tahun boleh menontonmenggunakan high quality program dengan pedampingan orangtua.
  • anak usia 2-5 tahun tidak lebih dari 1 jam per hari
  • anak usia 6 tahun keatas memiliki batasan yang konsisten terhadap pemakainseluruh jenis gawai (American Academy of Pediatrics /AAP)
Untuk mengatasi resiko penggunaan gawai pada anak maka orangtualah yang memegang kendali, dan lakukanlah secara konsisten. karena kuncinya adalah konsisten dan harus kuat-kuat iman dengan penolakan dan reaksi anak.

Jumat, 18 Januari 2019

Jurnal Fasilitator level #4 Memahami Gaya Belajar Anak

Memasuki level #4 dari 12 level berarti sudah sepertiga perjalanan ini di tempuh. Ada  letih yang mungkin mulai dirasakan, ada sedikit kejenuhan, ada yang malah makin semangat karna materi kali ini sesuai dengan kebutuhan saat itu, 

Bagi yang semakin semangat, Alhamdulillah bisa menyemangati yang lain juga. Untuk mengatasi kejenuhan itu kita bisa jeda sedikit untuk membicarakan yang ringan-ringan saja, curhat kegiatan sehari-hari, curhat hal yang remeh-temeh, sehingga kehangatan di grup tetap terasa. 

Untuk kegiatan jumat hangat karna sudah banyak yang tampil di awal, jadinya agak kewalahan mencari siapa yang akan tampil di jumat hangat berikutnya. Mungkin ini bisa jadi evaluasi untuk menjaga ritme agar tidak diporsir di awal dan kehabisan amunisi diakhir. dan itu tidak hanya untuk pengisi jumat tapi juga untuk setiap aktivitas, supaya bisa tetap semangat hingga akhir.

Pada saat pengumuman perolehan badge, terjadi penurunan penerima badge, yang sebelumnya 40 orang mendapatkan badge dasar sekarang hanya 34 orang, bahkan ada yang ingin mengundurkan diri karena tidak mendapatkan badge. Setelah disemangati kalau syarat untuk lulus minimal mendapatkan 7 badge, jadi semangat lagi agar di level berikutnya bisa dapat badge.  

Yang jadi catatan disini adalah bagaimana menjaga ritme semangat agar tidak menggebu di awal dan akhirnya kehabisan energi ditahap selanjutnya, karena perjalanan panjang sejauh 12 level benar-benar sangat menguji komitmen,konsistensi dan ketangguhan.

Selasa, 08 Januari 2019

M.Si (Menjadi Seorang Ibu Profesional)

Setiap perkenalan di awal kelas sewaktu masih  mengajar dulu, saya selalu mengawalinya dengan nama, Yeni Oktavia, S. Si.  InsyaAllah dalam 5 atau 10 tahun yang akan datang, dibelakang nama ibu akan bertambah dengan M.Si atau M.Pd dan di depannya akan bertambah dengan Hj.  Mohon do'anya ya ananda semua.  Ibu yang sudah tidak muda lagi, masih mempunyai cita-cita dan semangat untuk melanjutkan pendidikan. Semoga anak-anak ibu semuanya mempunyai semangat yang lebih.
Demikian keinginanku sambil memotivasi anak didikku beberapa tahun yang lalu.  
Namun qadarullah, atas permintaan anak-anak, aku memilih tuk resign dari pekerjaanku dan memutuskan untuk menjadi guru hanya untuk anak-anakku saja terlebih dahulu sebelum nantinya aku memilih untuk memperluas lagi jangkauan anak didikku disaat yang tepat jika segala sesuatunya sudah memungkinkan.
Setelah tidak lagi menjadi ibu bekerja diranah publik, aku mencoba fokus untuk mendidik putra putriku, dan aku belajar lagi bagaimana menjadi ibu yang baik, istri yang baik dan pribadi yang lebih baik lagi. Dan aku menemukan sebuah komunitas yang sejalan dengan kebutuhanku juga keinginanku. 
Aku sudah mengenal komunitas ini dari foundernya langsung saat mengikuti seminar dimana beliau sebagai narasumbernya. 
Kala itu melihat update status teman di sosial media menginformasikan tentang matrikulasi ibu profesional sayapun tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Dimana lagi ada sekolahnya menjadi orang tua, kalau bukan di Institut Ibu Profesional. 
Cita-cita saya tentang bertambahnya gelar MSi dibelakang namaku masih bisa ku sematkan, meski perkuliahan pasca sarjana belum sempat ku ikuti. Gelar M.Si yg ingin ku sematkan saat ini berbeda dari yang kumaksud semula.M.Si disini adalah Menjadi Seorang Ibu Profesional.
Diawali dengan mengikuti kelas matrikulasi batch #2 pada bulan agustus 2016.
Dalam rasa penasaranku seperti apakah kuliah online itu, terus ku ikuti setiap materi dan mengerjakan setiap tugas yang di berikan pada setiap minggunya, Dengan dipandu dua orang fasilitator waktu itu, aku beranikan diri tuk mengajukan diri menjadi ketua kelasnya. Dengan menjadi ketua kelas membuatku lebih termotivasi untuk bisa berperan lebih dan bisa juga melayani teman-teman sekelas.

...bersambung

#IbuProfesional
#Kisahku



Senin, 07 Januari 2019

Writer bukan Waiter

Dapat quotes ini dari form setoran tantangan menulis #SehariSatuTulisan Sesi 1. 

Merasa di sentil, aku  ingin jadi writer bukan waiter. Untuk bisa mencapai tahapan saat mana kita tidak perlu menunggu inspirasi, tapi selalu memiliki inspirasi untuk menulis, butuh latihan yang terus-menerus dan komitmen yang tinggi untuk terus berlatih. Berlatih menjadi penulis adalah dengan menulis.  Salah satu caranya adalah dengan bergabung dengan komunitas yang menguatkan keinginan dan usaha untuk mewujudkan impian tersebut serta mengikuti tantangan menulis. 
Disaat keinginan menulis tersendat itu tak lebih dari target yang dipasang terlalu tinggi. inginnya tulisan yang baik, yang menginspirasi yang ilmiah, yang berasal dari bayak sumber terpercaya. Jika kita menuntut untuk langsung sempurna maka tulisan kita tak akan pernah jadi-jadi.
Sedikit menurunkan standar dan mencoba menulis apa saja hal yang menarik yang terjadi sepanjang hari akan lebih baik.
Penulis terkenal,dia tidak tiba-tiba jadi penulis, tapi telah melewati fase menulis yang panjang,telah menulis ratusan bahkan ribuan tulisan, bahkan mungkin telah melewati fase berdarah-darah. Tidak ada kesukssan yang diperoleh dengan cara yang instan. Kita lihat saja proses kita untuk bisa berjalan, mulai dari tengkurap,merayap, merangkak, duduk, berdiri sambil pegangan, dan seterusnya. Jadi kalau ingin jadi penulis, laluilah prosesnya, menulis, menulis, dan menulis. 
Setelah beberapa waktu berlatih menulis, bandingkanlah tulisan kita hari ini dengan beberapa waktu yang lalu. Saya yakin ada perubahan yang signifikan dari tulisan kita. Teruslah berlatih, kuatkan keinginan, abaikan rasa malas. terkadang rasa malas yang menghampiri bisa juga jadi inspirasi kita dalam menulis. Tuliskan tentang rasa malas itu,kenapa ia muncul, dan bagaimana cara mengatasinya.

Sedikit tulisan pengingat diri untuk motivasi diri sendiri agar konsisten menulis dan tetap semangat.

#writerbukanwaiter
#motivasidiri
#pengingatdiri
#maujadipenulis


                                                       



Sabtu, 05 Januari 2019

Seberapa Greget...?

Seberapa greget kamu...? 
Sambil menikmati sore mendengarkan radio dari hp. untuk bisa menghidupkan radio di hp perlu pakai headset sebagai antenanya, saat asyik mendengarkan radio tetiba ada telpon masuk, dan akupun menjawabnya. "Halo, Assalamu'alaikum? Lho kok gak ada suara?,Halo? (Masih belum terdengar suara). 
Ku coba loadspeaker, dan terdengarlah suara..."jadi baa ni, bisa'?
Waduh, dia ngomong apa ya?
Ya Allah...ternyata headsetnya masih terpasang...pantesan...😂😂😂

#Seberapagreget
#Ceritasore


Saat menantikan acara di salah satu stasiun televisi. Setengah jam sebelum jadwal sudah stenbay,karena takut terlewat. Tapi saat jam yang ditunggu sudah datang, acara yang dinanti tidak ada...dan baru sadar ternyata acaranya hari minggu, bukan sekarang.....😞😞😞


Rabu, 02 Januari 2019

Nasehat untuk diri sendiri

Rezeki itu tidak hanya berupa uang. Punya anak-anak yang sehat dan ceria itu juga rezeki. Punya keluarga yang akur dan bahagia itu juga rezeki. Tak perlu risau dengan rezeki kita,karena semuanya sudah diatur oleh Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Kaya. Tugas kita  berusaha dan berdoa. Mensyukuri sekecil apapun yang kita peroleh akan menambah kebahagiaan. Karna kata Allah, Allah akan menambah nikmatnya bagi orang-orang yang bersyukur

Hidup tak melulu tentang uang. Hidup tak melulu tentang harta. Karena semua itu akan kita tinggalkan. Semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dari mana dan kemana perginya harta itu akan menjadi tanggungjawab kita. Harta dan kekayaan hanyalah alat untuk mencari kemuliaan hidup. jangan sampai ia menjadi sebab terjerumusnya kita kejurang kehancuran dan menjadi sebab dimasukkannya kita ke neraka. Jadikan harta dan kekayaan serta kuasa kita untuk bisa menghantarkan kita menuju syorgaNya Allah. Tempat kehidupan yang kekal abadi.
 
Dalam hidup ini tidak semuanya bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, meski kita telah merencanakan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin, namun rencana Allah jauh lebih indah. Jangan pernah menyesali nasib, jangan pernah berburuk sangka Pada Allah. Apapun yang terjadi terhadap kita itulah yang terbaik bagi kita menurut pandangan Allah meski kita menganggap itu suatu musibah maupun ujian, yakinlah bahu kita tak akan kuat jika tak pernah berlatih, kaki kita tak akan kuat jika tak sering berlatih. Yakinlah disaat suatu ujian datang menghampiri kita, itu pertanda kita akan naik kelas. masih ingatkan saat sekolah dulu,disetiap kenaikan kelas dan tiap periode tertentu kita akan diuji pertanda kita akan semakin paham dan kuat dalam menjalani kehidupan ini.
Perbanyaklah mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta dan Sang Maha Pengatur segalanya, memohonkan agar dimudahkan setiap peran yang kita jalani, dan dilindungi serta di redhoi dan diberkahi NYA. Semoga kita bisa menjadi sebaik-baik manusia, yaitu yang paling bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar kita.