Sabtu, 26 Januari 2019

Review Seminar Parenting SD Qu ArRisalah "Pengaruh Gawai Pada Anak"

Kegiatan bulanan Parenting Komite dan Guru SD Qu ArRisalah kali ini tentang pengaruh gawai terhadap anak bersama Psikolog Siti M. Wasilah,M.Psi,Psikolog.
Dijaman millenial ini gawai bukanlah barang yang asing bagi kita termasuk anak-anak. Apakah gawai itu sebenarnya ? Menurut KBBI gawai adalah suatu piranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya.  

Sebelum kita melihat tentang pengaruh gawai, kita akan lihat terlebih dahulu tahapan perkembangan anak. 
  • Bayi (0-2 tahun)
  • Toddler (2-3 tahun)
  • Kanak awal 3-6 tahun
  • Kanak tengah 6-11 tahun
  • Remaja 12-20 tahun
Pada masa kanak terjadi perkembangan pesat pada aspek fisik, kognitif, dan sosio-emosional. 
-Secara fisik terjadi penambahan ukuran tubuh (berat dan tinggi badan). Penambahan ini sesuai dengan acuan baku mengenai perkembangan anak.

- Perkembangan motorik pesat di 3 tahun pertama, tengkurap, duduk, berjalan, melompat, menggenggam, membuiat coretan, menulis dll.
Perkembangan otak semakin kompleks dan berkaitan erat dengan pengaruh lingkungan, bergerak aktif.
Pertumbuhan alat reproduksi
-Perkembangan Kognitif, kemampuan berfikir anak,kemampuan balajar dan mengingat, kemampuan konsentrasi, kemampuan bahasa
- Psikososial,  Membentuk kelekatan dengan orang tua, membentuk autonomy, rasa ketertarikan pada hal atau anak lain meningkat, bermain mengembangkan ide, imajinasi,kreatifitas. melatih keterampilan sosial, membentuk identitas diri.\

Yang termasuk jenis gawai adalah televisi, smartphone,tablet,laptop/PC, Game Console. Jadi gawai/gadget itu tidak hanya hp atau tablet saja.

Manfaat Gawai :
-Alat Komunikasi
-Sarana sosial
-Sarana Hiburan
-Babysitting

Disamping bermanfaat, gawai juga mempunyai resiko dibalik penggunaannya :
-Gangguan Perkembangan/belajar (Anak sulit berkonsentrasi, penurunan presdtasi,akademik, kemampuan mengelola ide rendah, mogok sekolah dll).
-Gangguan sosial (kuirang trampil bergaul, sulit beradabtasi dilingkungan baru, gangguan prilaku (agresif), dll)
-Adiksi game online (Fungsi sehari-hari terganggu seperti, sekolah, kerja,siklus biologis, sosial,dll) Kasus terbaru bahkan seorang anak sanggup melukai orang tua sendiri.
-Masalah Kesehatan (mata minus, obesitas, gangguan tidur dll. 
-Pornografi (gawai milik orangtua menjadifaktor resiko besar untuk memaparkan konten pornografi pada anak.

Untuk mengatasi resiko tersebut apa yang mesti kita lakukan :
  • Aturan
-Sepakati bahawa gawai yang mereka pakai adalah milik ortu, sehingga sewaktu-waktu dapat disita dan ortu berhak mengakses gawai mereka
-Berlakukan aturan yang konsisten mengenai penggunaan gawai,mencakup, kapan, dimana, bagaimana
- beri pemahaman pada anak,bahwa aturan yang disepakati bertujuan untuk melindungi mereka
  • Kontrol Penggunaan Gawai
Orangtua wajib mengetahui apa saja aktivitas anak pada gawai yang digunakan. Kenali aplikasi atau sosmed yang mereka gunakan, bagaimana mereka menampilkan diri di sosmed
Kenalkan dengan aplikasi positif
  • Sediakan waktu dan perhatian untuk berinteraksi didunia nyata
Perbanyak ngobrol bareng, main breng dan beraktivitas bareng
  • Sesuaikan penggunaan gawai dengan usia anak.

Toddler : mengenal lagu,menambah kosa kata, menekankan pada audio bukan visual
Kanak awal : gunakan aplikasi mendidik untuk belajar bentuk,warna, angka,dll.
Kanak tengah : mendiskusikan karakter positif dan negatif, harapan orangtua akan anak.
Remaja : mengenal bakat dan minat, memperkuat,penanaman value keluarga

Yang harus dihindari dalam bergawai pada anak adalah :
  • konten kekerasan
  • kontyern dewasa
  • konten tidak mendidik, seperti merokok, vandalisme, dll.

Durasi pemakain Gawai Yang Di sarankan (screetime)
  • Anak usia di bawah 18 bulan Harus dihindarkan dari screentime
  • 18 bulan-2 tahun boleh menontonmenggunakan high quality program dengan pedampingan orangtua.
  • anak usia 2-5 tahun tidak lebih dari 1 jam per hari
  • anak usia 6 tahun keatas memiliki batasan yang konsisten terhadap pemakainseluruh jenis gawai (American Academy of Pediatrics /AAP)
Untuk mengatasi resiko penggunaan gawai pada anak maka orangtualah yang memegang kendali, dan lakukanlah secara konsisten. karena kuncinya adalah konsisten dan harus kuat-kuat iman dengan penolakan dan reaksi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar